Assalamualaikum. hai ^^v
Dari Abu al-Hayyaj al-Asadi, ia berkata, Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu berkata kepadaku:
"Ingatlah aku mengutusmu sebagaimana Rasululloah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku: Janganlah kamu biarkan patung kecuali kamu hancurkan, dan janganlah pula kamu biarkan kuburan yang berlebihan kecuali kamu ratakan."(HR. Muslim : 696)
Dari Abu Tsumamah bin Syufiyyi, ia berkata, "Kami bersama Fudholah bin ’Ubaid berjihad di bumi Romawi, di daerah Rudais. Salah seorang sahabat kami meninggal dunia, lalu Fudholah bin ’Ubaid radhiyallahu ‘anhu memerintahkan kami agar meratakan kuburannya, lalu ia berkata:
"Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk meratakannya."
(HR. Muslim: 968)
Bukan yang dimaksud meratakan kuburan harus meratakan kuburan dengan tanah, karena meninggikan kuburan sewajarnya dan tidak berlebihan bukanlah perbuatan yang terlarang. Akan tetapi yang dimaksud adalah meratakan semua kuburan dan tidak membedakan antara kuburan orang shalih dan yang lain, tidak pula meninggikan kuburan secara berlebihan dan tidak pula mendirikan bangunan di atasnya.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya mengecat kuburan, duduk di atasnya, dan mendirikan bangunan di atasnya."(HR. Muslim: 2242, Abu Dawud: 3226, Tirmidzi: 1052, Nasa’i: 2026)
NOTA KAKI
Kadangkala merasa terlalu lemah kerna hanya mampu melihat, beristighfar dan mendoakan. Allahu Allahh.
Teringat arwah maklong saya request supaya kubur arwah dibiarkan kosong tanpa binaan tu. Taku makan tanah orang katanya. Wallahu'alam.
so harap kejahilan yang kita tak sedar ni semakin terhapus ^^,
salam..kubur yang mewah tu macam kt singapore je..pnah jgak tgok dlu..apelah nasib si mati tu ye..subhanallah
BalasPadam@S.K.A xsemestinya kubur yg mewah. aslkan namanya binaan ats kubur, sbnrnya adlh bidaah. Allahu'alam.
BalasPadam